Minggu, 22 Mei 2011

Sejarah Tentang EMO

Menurut sejarah, kata - kata emo merupakan kependekan dari kata emosional. Emo, emo, emo dan emo. Adalah sebuah istilah yang sekarang ini sering sekali kita dengar baik lewat televisi, radio, percakapan sehari-hari serta digembar-gemborkan khususnya anak-anak muda. Apa sih emo itu? Malah ada juga yang berkata “emo- skinhead-punk”. Wah, terus apa pula hubungannya dengan Skinhead-punk? Apa Emo adalah bagian dari Skinhead-punk? Atau apalah!

Emotion Hardcore biasanya disebut (istilah ngetrend) Emo, adalah sebuah gaya hidup, fashion dan budaya yang baru saat sekarang ini mulai nge-boom di seluruh masyarakat dunia termasuk Indonesia. Emotion berasal dari bahasa Inggris, berarti emosi atau perasaan seseorang yang ingin diekspresikan. Sedangkan Hardcore adalah sejenis aliran musik yang memiliki tipe raungan gitar elektrik clean dan hentakkan drum yang dimainkan keras.
http://photos-p.friendster.com/photos/59/79/83369795/1_142508145l.jpg
http://www.luv-emo.com/emo-hair-cuts/black-emo-hair.jpg

Dilihat dari sejarah munculnya, Emo adalah cabang atau yang lebih tepatnya adalah bentuk perkembangan dan evolusi dari Skinhead dan Punk. Emo muncul pertama kali sekitar pertengahan tahun 1980 di Washington, dan pertama kali diperkenalkan oleh band beraliran punk-melodic, DC Scene. Seperti artinya (emotion), lagu yang diusung lebih banyak mengandung unsur-unsur emosi dan perasaan seperti cinta, kasih sayang, rasa marah, kesal, dan segala sesuatu yang berhubungan erat dengan asmara dan perasaan seseorang.



Emo adalah sebuah bentuk merosotnya suatu makna ideologi dari suatu kaum subkultur (Skinhead-Punk) yang selama ini telah memiliki ideologi anti kemapanan sebagai bentuk perlawanan terhadap kemewahan, hukum-hukum yang selalu menindas kaum kecil. Emo sengaja diciptakan sebagai salah satu “senjata” untuk memerangi dan mengalahkan ideologi Skinhead-Punk Segala jenis atribut yang mereka (Emo) kenakan yang lebih menonjolkan kemewahan, merk. Sudah jelas mereka bukan Skinhead-punk yang sebenarnya. Emo hanyalah sebuah bentuk kapitalisme musik, dan ideologi pro-kemapanan yang dikemas dan menyusup rapi ke dalam ideologi skinhead-punk yang selama ini sudah berakar kuat dalam benak para pengikutnya.

KONVEKSI MELALUI MEDIUM ZAT CAIR


LAPORAN PRAKTIKUM
KONVEKSI MELALUI MEDIUM ZAT CAIR


I.  TUJUAN PERCOBAAN
   Untuk  mengamati peristiwa konveksi di dalam zat cair.

II.    ALAT DAN BAHAN
·        Pembakar Spritus
·        Statif 2 buah
·        Korek api
·        Tabung konveksi
·        Serbuk dupa
·        Air

III.      LANDASAN TEORI
            Perpindahan panas/kalor yang terjadi karena perpindahan fluida (zat cair atau gas) yang menerima kalor disebut konveksi. Perpindahan fluida pada konveksi ada yang terjadi secara alamiah, ada yang terjadi karena dialirkan (perpindahan “paksa”). Konveksi alamiah terjadi dengan sendirinya. Misalnya konveksi pada saat memasak air. Aliran ini terjadi karena massa jenis air mengecil. Karena itu bagian zat cair ini naik dan digantikan oleh zat cair yang massa jenisnya lebih besar. Arus zat alir yang terjadi karena konveksi disebut arus konveksi. Zat cair maupun gas pada umumnya bukan merupaka penghantar kalor yang baik, namun dapat mentransfer kalor cukup cepat dengan konveksi 
Perpindahan kalor secara konveksi berlangsung pada zat cair dan gas. Proses perpindahan kalor diikuti oleh perpindahan partikel-partikel perantaranya. Perpindahan kalor secara konveksi merupakan proses perpindahan antara konduksi panas, gerakan percampuran dan proses penyimpanan energi. Konveksi ini sangat besar pengaruhnya dalam proses perpindahan kalor antara permukaan padat dan cairan atau gas yang ada di dekatnya. Mekanisme perpindahan kalor ini terjadi dengan urutan sebagai berikut:
1.            Kalor mengambil secara konduksi dari permukaan zat padat ke partikel-partikel fluida (cairan atau gas) yang berbatasan dengan permukaan zat padat tersebut.
2.            Kalor yang diterima fluida akan menaikkan suhu partikel-partikel penyusun fluida tersebut.
3.            Partikel fluida yang bersuhu lebih tinggi akan bergerak ke daerah yang bersuhu lebih rendah, kemudian bercampur dan melepaskan sebagian kalor yang dimilikinya.
            Jadi, dalam proses konveksi terjadi aliran energi dalam bentuk kalor dan aliran materi fluida. Energi yang diterima fluida disimpan oleh partikel-partikel fluida terebut, kemudian diangkut oleh gerakan massa fluida, sehingga konveksi dapat didefinisikan sebagai perpindahan kalor dari suatu bagian fluida ke bagian fluida yang lain yang diikuti bergerakan fluida tersebut.

IV.  LANGKAH KERJA
1.   Siapkan alat dan bahan.
2.     Set-up alat seperti gambar di bawah ini:                                                                                                          

3.       Masukkan air ke dalam tabung konveksi sampai air terisi penuh 
4.       Masukkan serbuk dupa ke dalam tabung kaca
5.       Nyalakan pembakar spiritus
6.       Amati peristiwa yang terjadi
V.    TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam praktikum ini, tidak menggunakan analisis dalam bentuk perhitungan, namun hanya membandingkan sebuah teori dengan hasil pengamatan yang diperoleh saat percobaan. Selain itu, juga mengamati pergerakan zat pewarna dalam air pada geklas kimia.
 Dari hasil yang diperoleh, kemudian membahasnya untuk selanjutnya mencari kendala-kendala yang menghambat apabila ternyata percobaan tersebut tidak sesuai dengan teori.

VII. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan, diperoleh seperti gambar berikut:

Dari gambar di atas, kami dapat mengamati bahwa pergerakan serbuk dupa berawal  dari titik A, B, C, D, E, dan kembali lagi ke titik A, setelah beberapa lama gerakan partikel semakin cepat, geraka yang palin cepat terjadi di titik D (sumber panas). Menurut teori, pergerakan partikel dimulai dari titik D, E, A, B, C, D. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan yang kami lakukan, di mana partikel-partikel di titik D mempunyai massa jenis yang lebih kecil daripada partikel-partikel yang berada dari titik C. Namun, masih terdapat serbuk dupa yang bergerak dari titik D ke C. Hal ini disebabkan oleh beberapa kesalahan yang disampaikan di pembahasan.


VI.  Hasil dan Pembahasan
a.        Hasil
Berdasarkan data hasil percobaan dan analisis data, diperoleh hasil percobaan yaitu:
1.      Pada percobaan 1 bahwa pergerakan serbuk dupa dari titik A, B, C, D, E, A.
2.      Geraka partikel semakin lama semakin cepat.
3.      Gerakan palig cepat terjadi di titik D (sumber panas)

b.       Pembahasan
Adapun kesalahan yang terjadi dalam percobaan kali ini diantaranya:
a.       Pada saat air dipanaskan, ada sebagian kecil serbuk dupa yang bergerak tidak sesuai dengan pergerakan serbuk dupa yang lain (seperti pada gambar), peristiwa  tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
b.      Serbuk dupa yang digunakan memiliki massa jenis yang lebih kecil dari massa jenis air, sehingga pergerakan serbuk dupa dipengaruhi oleh gaya ke atas air (hukum Archimedes)
c.       Pada percobaan 1, ada kemungkinan air di dalam tabung konveksi mengalir dari D ke C yang diakibatkan oleh konveksi itu sendiri. Hal ini disebabkan letak pemanas berada di D, sehingga suhu di C lebih kecil dari suhu di D dan suhu di B lebih kecil dari suhu di C yang memungkinkan terjadinya konveksi dengan pergerakan zat dari D menuju C kemudian menuju B.

Adapun kendala-kendala yang kami alami dalam melakukan percobaan ini diantaranya:
a)      Pada saat penuangan air ke tabung konveksi kami tidak bisa memperkirakan agar air yang kami tuangkan tidak melebihi batas air yang terdapat pada petunjuk praktikum.
b)      Ketika serbuk dupa masuk ke dalam tabung yang berisi air, banyak terdapat serbuk dupa yang menggumpal, sehingga kami sedikit kesulitan untuk mengamati jalannya serbuk dupa.
c)      Pada saat melakukan praktikum, kami kurang bisa mengatur strategi dengan baik sehingga kami kekurangan waktu karena harus melakukan tiga percabaan, dan ini mengakibatkan data yang kami peroleh kurang lengkap.  

VII.   Simpulan
Berdasarkan hasil percobaan dan pembahasan yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan :
Peristiwa konveksi yang terjadi di dalam air berlangsung seperti sebuah siklus karena ketika partikel diberikan kalor, maka partikel tersebut akan menjadi lebih ringan dan bergerak ke arah partikel yang mempunyai massa jenis yang lebih besar. Begitu pula partikel yang mempunyai massa jenis lebih besar bergerak ke arah partikel yang mempunyai massa jenis yang lebih kecil sehingga terjadi peristiwa siklus.

Elektrostatik


TUGAS  FISIKA DASAR III

  1. Menganalisis cara pencegahan polusi debu yang dihasilkan oleh pabrik (batubara, semen) dan sebagainya dengan prinsip elektrostatik.
  2. Menganalisis proses pengecatan sepeda, pintu dan sebagainya dengan memakai prinsip elektrostatik.
  3. Menganalisis aplikasi elektroststik pada mesin fotocopy.
 Analisis:
  1. Barangkali kita bisa mendaftar aplikasi sederhana dari elektrostatik di rumah kita. Salah satunya adalah sikat atau kemoceng untuk membersihkan debu di permukaan perabot rumah tangga. Selain itu, ada cairan pembersih permukaan yang dipromosikan dapat memberikan lapisan anti-debu, sebenarnya ini adalah cairan anti-statik – yang membuat permukaan benda bersangkutan tidak mudah menarik partikel debu atau membuat permukaan benda mudah dibersihkan. Kebanyakan aplikasi elektrostatik terkait dengan penanganan partikel – baik partikel di udara atau di dalam cairan. Pada semua aplikasi elektrostatik, beberapa material harus di-elektrifikasi yaitu dengan memberi muatan listrik pada partikel bersangkutan.
Elektrofilter adalah aplikasi tertua dari prinsip elektrostatik di dunia industri, sejak tahun 1906 ketika Frederick Cottrell membuat alat penyaring pertamanya. Gambar 1 menunjukkan sketsa sederhana dari elektrofilter dan gambar 2 menunjukkan cara kerjanya.


Kawat tunggal (atau deretan kawat) diberi beda tegangan tinggi, menyebabkan ion negatif dan positif terbentuk disekitar kawat. Seperti terlihat pada gambar, ion-ion negatif tertarik ke kawat dan ter-netral-kan, sedangkan ion-ion positif membentuk daerah “awan” muatan berkonsentrasi tinggi dan memberi muatan positif pada partikel debu/udara yang lewat daerah ini. Aliran udara membawa partikel bermuatan ke bagian dalam, dan kemudian bergerak membelok ke arah lempengan elektroda pengumpul dan menempel disana.
Pemisahan
Prinsip pemisahan elektrostatik adalah memberi muatan pada komponen atau unsur-unsur dari campuran partikel dengan polaritas yang berlawanan (atau membiarkan bahan konduktif tidak bermuatan) dan selanjutnya memisahkan komponen dengan gaya tolak atau medan listrik luar, kemungkinan ditambah dengan gaya gravitasi.
Contoh proses pemisahan ini diperlihatkan pada gambar 3. Suatu campuran partikel konduktif dan insulatif dicurahkan ke drum/tong yang di-ground, dan semua partikel diberi muatan (dalam contoh ini bermuatan positif) dengan cara elektrifikasi korona. Ketika partikel meninggalkan daerah disekitar elektroda, partikel konduktif kehilangan muatan ke drum kemudian jatuh dan terpisah karena gaya gravitasi dan sentrifugal. Partikel insulatif melekat pada drum sampai ke sebuah sikat atau pengelupas untuk melepaskannya, bisa juga dibantu dengan pemberian muatan negatif untuk menetralkannya.

  1. Pada pengecatan pintu atau sepeda memakai prinsip elektrostatik
  2. Mesin fotocopy elektrostatik bekerja dengan memilih dan menyusun muatan-muatan positif pada permukaaan drum yang tidak menghantar, kemudian dengan lembut menebarkan partikel toner (tinta) kering yang bermuatan negatif pada drum. Partikel-partikel toner untuk sementara melekat pada pola di drum dan kemudian dipindahkan ke kertas dan dilelehkan untuk menghasilkan kopi tersebut.

APLIKASI TURUNAN PARSIAL (Kalkulus)


1)   Fisika Klasik,
a)      Seekor tikus bergerak dalam ruang, dengan percepatan yang dinyatakan dengan fungsi posisi yaitu a(r)=4x2+8y+2z. Jika pada posisi awal tikus tersebut posisi adalah (1,2,1) dan dipengaruhi oleh gaya x, y dan z. Dan dinyatakan dengan Fx, Fy, dan Fz. Tentukanlah besarnya gaya pada setiap posisi yang dilalui tikus tersebut, nyatakan jawaban anda dalam arah vektor satuan.
Jawab:
 
2)   Mekanika Fluida
a.       Tentukanlah besar gaya per valome suatu zat cair jika tekanan suatu zat cair yang berada dalam ruang tiga dimensi yaitu tepat ditengah-tengahnya (x,y,z) dinyatakan dengan
    Dan nyatakan dengan vektor satuan.
Jawab:
Karena tekanan bekerja dalam ruang maka

1)   3)    Fisika Modern
a.       Suatu gelombang bergerak dengan  kecepatan = 10m/s, f =20 hz, A(amplitudo)=2m, dan x(jarak)=20 m dengan waktu: 6 s =600 Tentukan berapa besar simpangan gelomnaban tersebut?
Jawab:


 

FUNGSI DAN LIMIT (kalkulus 1)


FUNGSI DAN LIMIT
PENGERTIAN FUNGSI
Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan f : A B  yang artinya f memetakan A ke B.  A disebut daerah asal (domain) dari f dan B disebut daerah hasil (codomain) dari f.
CONTOHNYA:
A= Daerah Asal (domain)   B=Daerah Lawan  (codomain)
                              
fungsi (f) merupakan suatu aturan yang menghubungkan tiap obyek x dalam satu himpunan, yang disebut daerah asal (domain), dengan sebuah nilai unik f(x) dari himpunan kedua(codomain). Daerah asal adalah himpunan elemen-elemen dimana fungsi itu mendapat nilai. Daerah hasil adalah himpunan nilai-nilai yang diperoleh secara demikian.
Misalnya jika F adalah fungsi dengan aturan F (x) = x2 + 2, dan misalkan kita mengambil daerah asalnya {1, 2, 3}. Maka daerah hasilnya akan diperoleh {3,4,11}
Menggabar  grafik

APLIKASI FUNGSI DLM FISIKA
1.      Suatu partikel bergerak lurus beraturan dengan Persyratan r=2t2-5t+8 degan r dalam meter dan t dalam sekon. Pada saat t=3s tentukan besarnya :
a). posisi
b). kecepatan
PEMECAHAN :
Dik: r=2t2-5t+8
Dit: a). r => t=3s
       b). V => t=3s
Jawab: a). r=2t2-5t+8
                     =2(3)2-5(3)+8
                     =11 meter
               b). V=dr/dt
                        =d(2t2-5t+8)/dt
                        =4t-5
                        =4(3)-5
                           =7 m/s   

2.      Sebuah mobil bergerak sepanjang sumbu X . gerakannya dinyatakan dengan persamaan X=2t3+5t+5, dimana x dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan kecepatan rata rata mobil itu dalam selang waktu antra 2s dan 3s…?
PEMECAHAN :
Untuk t=2s => X2=2t3+5t+5
                              =2(2)3+5(2)2+5
                              =15+20+5
                              =41 meter
Untuk t=3s => X3=2t3+5t2+5
                               =2(3)3+5(3)2+5
                               =54+45+5
                               =104 meter
Jadi kecepatn rata rata selama t=2s dan t=3s adalah :
V=∆X/∆t 
   =X3-X2/t3-t2
   =104-41/3-2
   =63 m/s

3.      Jika suatu vector posisi suatu partikel yang bergerak dalam bidang XY adalah r=2t3i + (t2+2)j, dengan r dalam meter dan t dalam sekon. Pda saat t=3s, tentukan besarnya :
a). Posisi
b). Kecepatan